1. Fisis determinime
Faham ini mengemukakan bahwa semua kehidupan dan
aktivitas manusia dipengaruhi dan tergantung pada pemberian alam di sekitarnya.
Manusia cenderung pasif dalam menghadapi tantangan alam, respon terhadap alam
hanya berupa respon menerima apa adanya. Dengan kata lain manusia tidak dapat menentukan hidupnya
sendiri. Hal ini dapat dilihat dari mata pencaharian, tingkah laku, kebiasaan,
serta kebudayaan manusia pada lingkungan tertentu. Berikut ini beberapa pendukung fisis
determinisme :
Contoh-contoh yang menggambarkan teori fisis determinis yang bersifat positif :
- Manusia membutuhkan oksigen, dan oksigen berasal dari tumbuhan.
- Manusia makan tumbuhan dan hewan.
- Nelayan mencari ikan bergantung dengan angin darat dan angin laut.
- Petani memerlukan air hujan untuk mengairi sawahnya.
Contoh-contoh yang menggambarkan
teori fisis determinis yang bersifat negatif :
- Tabrakan antara 2 lempeng bumi yang dapat menyebabkan bencana alam seperti tsunami, terbentuknya gunung api aktif maupun tidak aktif, dan gempa bumi.
- Hujan yang terus menerus turun bisa menyebabkan banjir, jalan raya rusak karena terkikis oleh air hujan, serta bisa menyebabkan tanah longsor.
- Terjadinya badai, angin tornado, angon puting beliung dapat menyebabkan hilangnya rumah-rumah masyarakat serta terganggunya seluruh aktifitas manusia seperti transportasi, perkebunan, pertanian, serta perkantoran.
a) Charles Darwin (1809 – 1882)
Charles Darwin
adalah seorang naturalis dari Inggris yang teori-teorinya sangat kontroversial
di bidang ilmu pengetahuan dengan Teori Evolusi Darwin-nya. Teorinya mengatakan
bahwa semua makhluk hidup darai waktu ke waktu secara berkesinambungan akan
mengalami perkembangan. Setiap perubahan yang terjadi pada mofologi, fisiologi,
dan perilaku makhluk hidup sebagai respon dari perubahan alam lingkungannya.
Perjuangan hidup (struggle for life) pada makhluk hidup merupakan bagian yang
penting juga dalam menanggapi perubahan alam lingkungannya. Hanya individu yang
kuatlah yang mampu bertahan hidup dari keganasan alam lingkungan. Dominasi lingkungan
pada makhluk hidup terlihat sangat jelas dan sepertinya makhluk hidup tidak
bisa lepas dari pengarauh alam tersebut.
b)
Ellsworth Huntington
Ellsworth
Huntington merupakan geograf dari Amerika Serikat dan merupakan salah seorang
dari determinisme iklim. Dalam bukunya principle of Human Geography, dia
mengatakan bahwa iklim sangat mempengaruhi pola kebudayaan masyarakat. Iklim di
dunia ini memiliki variasi yang banyak, sehingga variasi kebudayaan yang
didukung oleh manusia juga sangat beraneka ragam. Bentuk bangunan, seni, agama,
pemerintahan sangat ditentukan oleh iklim. Sebagai contoh orang Eskimo akan
membangun iglo yang terbuat dari es yang dikeraskan. Atap rumah yang
dibangun oleh orang gurun pasir akan cenderung dibuat rata, dan ini berbeda
dengan atap rumah yang dibangun oleh orang-orang Eropa dibuat seruncing
mungkin.
c)
Friederich Ratzel (1844 – 1904)
Friederich
Ratzel merupakan geograf Jerman dengan teori Anthropogeographie-nya.
Dalam teorinya disebutkan bahwa meskipun manusia merupakan makhluk yang
dinamis, namun pola-pola pergerakan dan mobilitasnya tetap dibatasi oleh alam.
Manusia sebagai pendukung kebudayaan berkecenderungan membentuk unsur-unsurnya
sebagai respon dari apa yang telah diberikan oleh alam lingkungannya.
Alam dalam mempengaruhi manusia
dapat dilihat dari dua segi, yaitu:
v
Secara positif
Contoh
dari pengaruh alam secara positif antara lain adalah manusia yang hidup di
daerah yang dingin secara otomatis menggunakan pakaian yang tebal dan hangat
agar bisa bertahan hidup. sebaliknya dengan yang hidup di daerah panas akan
memakai baju yang berbahan tipis atau dengan bahan yang dapat menyerap
keringat.
v
Secara negatif
Contoh
dari pengaruh alam secara negatif adalah terjadinya bencana alam yang dapat
menelan korban, seperti contoh gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lainnya.
Bencana alam seperti itu merupakan hal yang tidak bisa kita duga. Akibat dari
bencana alam ini dapat menyebabkan kerugian bagi manusia, bahkan dapat
menimbulkan korban jiwa.
2. Fisis Posibilisme
Faham ini
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang berakal. Dengan kemampuan akalnya
itu manusia mampu merespon apa yang diberikan oleh alam. Pada faham ini juga
disebutkan bahwa alam tidak selamanya mampu mendikte setiap kehidupan
dan aktivitas manusia, namun alam memberikan berbagai alternatif (pilihan) dan
manusia menanggapi setiap pilihan yang diberikan oleh alam tersebut. Beberapa
pengikut faham ini adalah :
a.
EC Sample
EC Sample awalnya merupakan pengikut dan pendukung faham
fisis determinisme. Dia merupakan anak buah dan muridnya dari Ratzel. Menurut
pandangannya, alam bukan merupakan faktor penentu, namun hanyalah sebagai
faktor pengontriol bagi aktivitas manusia. Alam memberikan banyak peluang dan
kemungkinan-kemungkinan yang direspon manusia untuk menentukan unsur-unsur
kebudayannya. Para ahli geografi terkadang menyebut faham ini dengan istilah
lain yaitu faham fisis probabilisme.
b.
Paul Vidal de la Blache (1845 – 1919)
Paul Vidal de la Blache merupakan geograf dari Perancis.
Menurutnya alam tidak lagi menentukan, melainkan proses produksi (genre de vie)
yang dipilih manusia sebagai pilihan dari alternatif-alternatif yang diberikan
oleh alam berupa tanah, iklim, dan ruang di suatu wilayah. Sebagai contoh bahwa
aktivitas manusia di sekitar lingkungan pantai, menurut faham determinisme,
dipastikan sebagai nelayan. Namun bagi faham posibilisme disebutkan bahwa
bentukan pantai dapat berupa bentukan pantai yang landai, agak curam, dan
sangat curam (cliff), berawa, dan yang memiliki continental shelf yang
panjang. Respon mata pencaharian manusia terhadap bentukan lingkungan pantai
akan beragam, misalnya menjadi nelayan, petambak udang atau garam, petambak
rumput laut, bahkan bersawah pada wilayah pesisir atau muara sungai.
Kemampuan
manusia dalam menanggapi alam tidak terlepas dari pengunaan teknologi yang
digunakannya. Dengan kemampuan penciptaan teknologi oleh manusia, menjadikan
hidup manusia semakin mudah dan ringan. Keberhasilan manusia dalam menerapan
teknologi, menjadikan bahwa teknologi menjadi tumpuan bahkan keyakinan sebagai
tumpuan untuk pememnuhan kebutuhan hidup.
a. Contoh Positif dari Teori
Posibilis
- Kehidupan manusia seperti perkembangan teknologi oleh manusia membuat terobosan baru dalam dunia pangan dengan ditemukannya rekayasa genetika, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengubah struktur / gen dasar tumbuhan / makhluk hidup lainnya demi menghasilkan varietas baru (Disney Ensiklopedia Anak – Dunia Tumbuhan) dengan adanya teknologi ini, manusia dapat membuat varietas baru yang unggul dan tahan hama.
- Perkembangan teknologi juga menghasilkan bibit – bibit tanaman yang tahan hama dan menghasilkan produksi lebih banyak dan berkualitas.
- Manusia sering mengotak atik lingkungannya sehingga menjadi sesuai yang diharapkan.
b. Contoh Negatif dari Teori
Posibilis
·
Manusia melakukan pembuangan sampah
sembarangan yang menyebabkan kumuhnya ekosistem di bumi.
·
Penebangan hutan secara ilegal tanpa adanya
tanggung jawab dalam pembenahan hutan yang telah gundul tersebut yang mana
dapat menyebabkan punahnya flora dan fauna yang hidup didalamnya.
·
Penggunaan
kendaraan bermotor berlebihan serta pembuangan asap pabrik yang menghasilkan
gas beracun bertebaran kemana mana, sehingga membuat lapisan ozon menipis yang
dapat memicu terjadinya global warming yang berefek pada masa depan seperti
melelehnya es di daerah kutub dan menenggelamkan daratan serta punahnya beruang
kutub pada 100 tahun mendatang.
·
Penangkapan
ikan menggunakan pukat harimau atau racun juga membahayakan ekosistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar